Minggu, 23 Maret 2014
CONTOH DOKUMENTASI "KELUARGA BINAAN"
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sasaran pembangunan kesehatan
dalam rangka perwujudan Indonesia sehat 2015 adalah perilaku hidup sehat yang
diantaranya adalah yang ditolong oleh tenaga kesehatan, serta menurunnya angka
kematian ibu dan bayi (Dep Kes RI, 1999).
Di Indonesia Angka Kematian Ibu mencapai 248
per 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Bayi 26 per 1.000 kelahiran
hidup (SKRT, 2007). Angka ini sudah menurun di bandingkan dengan Angka Kematian
Ibu pada tahun 2002-2003 yaitu 228 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) tercatat 34 per
1.000 kelahiran hidup (SDKI,2007). Dan untuk Provinsi Jawa Barat di peroleh
angka kematian ibu yaitu 321 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian
bayi berkisar 42 per 100.000 kelahiran hidup (FKUI,2007)
Kehamilan merupakan
proses reproduksi wanita normal, akan tetapi perlu perawatan diri yang khusus
agar ibu dan janin tetap dalam keadaan yang sehat karena kehamilan yang normal
pun mempunyai resiko. Beberapa faktor resiko pada ibu
hamil adalah primigravida kurang dari 20 tahun lebih dari empat. Jarak
persalinan yang terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, tinggi
badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan
atas kurang dari 23,5 cm, riwayat menderita diabetes mellitus, hipertensi,
kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan bentuk panggul.
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu
hamil melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak
tergantung dari lama dan lokasi kehamilan disebabkan oleh apapun yang
berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi tidak secara kebetulan
atau oleh penyebab lainnya.
Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat
digolongkan pada kematian obstetrik langsung (direct obstetric death), kematian
obstetrik tidak langsung (inderect obstetric death), kematian yang terjadi
bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan dan persalinan misalnya
kecelakaan.Kematian obstetrik langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan,
persalinan, nifas atau penanganannya. Di negara-negara sedang berkembang
sebagian besar penyebab ini adalah pendarahan, infeksi dan abortus.Kematian
tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada
sebelum kehamilan atau persalinan, misalnya hipertensi, penyakit jantung,
diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain termasuk hiperemesis
gravidarum.
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk
menurunkan angka kematian ibu di
Indonesia adalah salahsatunya dengan memberikan pengawasan pada ibu hamil
sacara teratur.gangguan yang sering kita jumpai pada kehamilan adalah mual dan
muntah dalam 16 minggu pertama.kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama
mengalami mual mual dan 34% mengalami mual di sertai muntah,dan jika wanita
hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan di minum hingga berat badannya
sangat turun,turgor kulit berkurang,diuresis berkurang dan timbul asetonuri
Hipeemesis Gravidarum adalah kondisi
ketika muntah terjadi sangat hebat dan dapat mengarah pada kekurangan cairan
tubuh dan kehilangan berat badan. Mual
(nausea) dan Muntah (emesis gravidarum) adalah hal yang normal dan sering
ditemukan dalam kehamilan terutama pada trimester pertama tetapi akan berubah
tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu
keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh.
Agar
faktor-faktor diatas tidak terjadi maka kita sebagai petugas kesehatan perlu
melakukan penyuluhan tentang kehamilan berisiko agar masyrakat, khususnya
ibu-ibu hamil dapat mengenali, mengurangi, atau mencegah terjadinya
faktor-faktor resiko tersebut dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara
rutin ke tenaga kesehatan.
Pada desa yang telah kami jadikan
daerah binaan,jumlah 6.421
jiwa , dan kami ambil sampel
dari populasi data yang diperoleh
terdapat 1735 kk.
Dan didapat ibu hamil 56 orang. Dari keseluruhan ibu hamil,
semua sudah memiliki kesadaran yang baik tentang pentingnya kesehatan bagi
dirinya dan calon bayinya. Akan tetapi masih ada ibu yang hamil dengan resiko.
Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa
yang melakukan binaan di desa Pantai
bermaksud untuk melakukan pembinaan tentang kehamilan beresiko dengan
memberikan penyuluhan kepada masyrakat tentang faktor-faktor pada ibu hamil.
Adapun tempat pelaksanaan Praktik
Kebidanan Komunitas mahasiswa STIKes Medika
Cikarang-Bekasi Program
Studi D3
Kebidanan adalah di Desa Pantai
Mekar Kecamatan Muara Gembong
Kabupaten Bekasi
dari tanggal 12 November
s.d 24
November 2012.
A. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk membantu memandirikan
individu, keluarga, serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya di
melalaui pendekatan dengan tenaga
kesehatan.
2.
Tujuan khusus
a. Menghubungkan
tinjauan teori dengan kasus yang ada
b. Melakukan pendokumentasian soap dari data sekunder
c. Melakukan
pengkajian dari data sekunder
d. Untuk
mengetahui faktor predish posisi tejadinya hyperemesis grafidarum
e. Untuk
mengetahui hyperemesis gravidarum
C. Manfaat
1.
Masyarakat
Menambah
pengetahuan masyarakat tentang hyperemesis gravidarum
2.
Tenaga Kesehatan
Memberikan gambaran
kepada tenaga kesehatan tentang adanya permasalahan yang ada di desa, sehingga
tenaga kesehatan lebih meningkat lagi
pelayanan yang diberikan masyarakat.
3.
Pemerintah Desa
Mendapat
imformasi mengenai data masyarakat dan permasalahan yang ada di desanya.
4. Institusi
Meningkatkan
kepustakaan dan dapat menambah referensi dalam laporan Praktik Kebidanan
Komunitas selanjutnya.
5.
Mahasiswa
Dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menerapkan ilmu kepada masyarakat
khususnya masyarakat di Desa Pantai Mekar.
D. Waktu dan Tempat
Praktik Kebidanan
Komunitas dilaksanakan dari tanggal 12 s/d 24 November 2012 yang bertempat di
Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi
BAB II
TINJAUAN
TEORI
1.
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Ä Kehamilan adalah suatu
proses yang terjadi apabila ada 4 aspek penting yaitu ovum, spermatozoa, serta
terjadinya konsepsi dan nidasi.
(Pusdiknakes, Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)
Ä Kehamilan adalah seorang
wanita mengandung sel telur dibuahi atau dihamilkan oleh sperma.
(Christina,
1981 : 65, Draf Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)
Ä Kehamilan adalah hasil
konsepsi dari ovum dan sperma yang kemudian tumbuh dan berkembang dalam uterus.
(Manuaba,
Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Bidan, 1998 :
85)
Ä Kehamilan adalah masa dimana
seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan)
Ä Kehamilan terjadi akibat
adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur wanita oleh sperma. Dalam
proses alamiah ini terjadi karena sperma masuk ke indung telur melalui
saluran rahim pada saat melakukan hubungan badan.
(http://keluargacemara.com)
Ä Kehamilan adalah suatu
rangkaian kejadian yang berkesinambungan, kejadian-kejadian itu ialah
pembentukan gamet (telur dan sperma) ovulasi (pelepasan telur), penggabungan
gamet dan implantasi embrio di dalam uterus.
(Bobak,
2005)
2. PROSES KEHAMILAN
|
|
(http://radenbalets.com/proseskehamilan)
3. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada wanita hamil. Sistem
reproduksi
Uterus
1. Ukuran
- Membesar yang disebabkan karena otot polos
rahim hipertropi dan hiperplasi sehingga uterus menjadi lebih besar dan lunak.
2. Bentuk
Pada bulan
pertama bentuk uterus seperti buah avokat.
- 4 bulan – bulat
- Akhir – bujur telur
3. Perubahan pada stimulus uteri
² Isthmus lebih panjang dan
lunak
² Pada pemeriksaan dalam –
kedua jari saling sentuh
² perubahan isthmus uteri –
tanda hegar
² Karena peregangan dinding
rahim, isthmus tertarik ke atas dan SBR menipis
4. Posisi rahim
Permulaan
hamil dalam letak antefleksi / retrofleksi.
5. Pertumbuhan janin
Pertumbuhan
janin tidak sama ke semua arah – rahim lebih cepat tumbuh pada daerah
implantasi plasenta. Perubahan yang tidak sama disebut tanda piscacek.
6. Perimbangan hormonal
Hormon
estrogen dan progesteron terjadi perubahan konstrasi yaitu hormon progesteron
mengalami penurunan sehingga menimbulkan kontraksi rahim yang disebut “Braxton
Hiks”.
7. Serviks uteri
Serviks
uteri bertambah vaskularisasinya, sehingga menjadi lunak disebut tanda
“goodel”.
8. Vagina
Vagina dan
vulva tampak makin merah dan kebiru-biruan yang disebabkan karena peningkatan
pembuluh darah pengaruh dari hormon estrogen. Disebut tanda “chadwick”.
9. Ovarium
- Ovulasi berhenti
- Masih terdapat corpus luteum gravidarum
- Plasenta berbentuk sempurna pada umur
kehamilan 16 minggu
10. Payudara
- Bertambah besar, tegang dan berat
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Glandula montgomeri makin nampak
- Puting menonjol
11. Kelenjar endokrin
- Kelenjar tyroid dapat membesar sedikit
- Kelenjar hipofise dapat membesar terutama
lobus anterior
- Kelenjar adrenal tidak berpengaruh
12. Sirkulasi darah
- Volume darah
Pada
akhir trimester pertama volume darah tetap dan volume plasma darah naik.
- Volume darah 25 – 30 %
Sel
darah naik 20 % sehingga sering kali HB menurun.
13. Sistem respirasi
Terjadi
perubahan untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 yang disebabkan karena
desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar sehingga menyebabkan
bernafas lebih dalam.
14. Sistem pencernaan
- Hipersalivasi
- Lambung teraba panas
- Mual + pusing pada pagi hari “morning
sickness”
- Muntah disebut emesis gravidarum
- Pengaruh progesteron menyebabkan gerak usus
berkurang sehingga menyebabkan obstipasi
15. Sistem perkemihan
Gangguan
miksi dan sering kencing.
16. Metabolisme
Kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk kebutuhan janin dan untuk persiapan memberikan ASI
sehingga menyebabkan perubahan metabolisme.
-
Metabolisme basal meningkat
15-20 %
-
Keseimbangan asam basa menurun
-
Kebutuhan protein hamil
meningkat ½ gr / kg BB
-
Kalori dapat dari karbohidrat
lemak, protein (2.300)
-
Kebutuhan zat mineral untuk
bumil
o
Kalsium 1,5 gr/hari 30-40 gram
untuk pembentukan tulang
o
Fosfor rata-rata 29 gram/hari
o
Zat besi 800 gr
o
Air
17. Berat badan
² BB wanita hamil naik antara
6,5 – 16,5 kg
² Janin 3 – 3,5 kg
² Plasenta 0,5 kg
² Air ketuban 1 kg
² Rahim 1,5 kg
² Timbunan protein 2 kg
² Retensi air garam
(Ladewig,
2006)
4. DIAGNOSA KEHAMILAN
a. Tanda-tanda kehamilan
Tanda kehamilan
ada 3 kategori yaitu :
Ä Tanda presumtif
1.
Amenorrhoe (tidak dapat haid)
2.
Mual dan muntah
3.
Mengidam
4.
Tidak tahan suatu bau-bauan
5.
Pingsan
6.
Anoreksia (tidak nafsu makan)
7.
Lelah
8.
Payudara membesar, tegang dan
sedikit nyeri
9.
Sering kencing
10.
Konstipasi
11.
Pigmentasi kulit
12.
Epulis
13.
Adanya varises
Ä Tanda kemungkinan hamil
1.
Perut membesar
2.
Uterus membesar
3.
Tanda hegar (isthmus melunak)
4.
Tanda chadwick
5.
Tanda piscacek
6.
Kontraksi-kontraksi
7.
Teraba ballotement
8.
Reaksi kehamilan positif
Ä Tanda pasti hamil
1.
Gerakan janin yang dapat
dilihat dan diraba. Juga terdapat bagian-bagian janin
2. Terdengar DJJ
- Didengar dengan stetoskop monoral laenec
- Dicatat dan didengar dengan alat doppler
- Dicatat dengan feto elektro kardiogram
- Dilihat ultrasonografi
(Mohtar, 2000)
b. Perbedaan primigravida dengan multigravida
KETERANGAN
|
PRIMIGRAVIDA
|
MULTIGRAVIDA
|
Payudara
|
Tegang
|
Lembek, menggantung
|
Papila mamae
|
Runcing
|
Tumpuk
|
Strie gravidarum
|
Livide
|
Albican
|
Vulva
|
Menutup
|
Menganga
|
Perineum
|
Utuh
|
Jaringan otot
|
c. Tuanya kehamilan
Ä Lamanya amenorhoe
Ä Tinggi fundus uteri
12 minggu : 3
jari diatas sympisis
16 minggu : pertengahan
antara sympisis dan pusat
20 minggu : 3
jari dibawah pusat
24 minggu : setinggi
pusat
28 minggu : 3
jari diatas pusat
32 / 40
minggu : pertengahan pusat dan pasien
36 minggu : 3
jari dibawah pasien
Ä Mc. Donald
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengertian
Hiperemesis gravidarum
adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu kegiatan
sehari-hari karena keadaannya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.
(Rustam,
2000)
Hiperemesis gravidarum
adalah mual muntah berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan
menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.
(Manuaba,
2000)
Wanita hamil memuntahkan
segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor
kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri.
(Sastrawinata,
2004)
Hiperemesis gravidarum
adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang
menyebabkan dehidrasi, ketidak seimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi,
dan kehilangan berat badan.
(Lowdermilk,
2004)
Hiperemesis gravidarum
adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda), dimana penderita mengalami
mual-muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan
kesehatan penderita secara keseluruhan.
(Achadiat, 2004)
Hiperemesis gravidarum
adalah mual yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu begitu hebat.
B. Etiologi
Penyebab
hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor lain yang
telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :
1. Faktor predeposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,
mola hidatidosa, kehamilan ganda, frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa
dan kehamilan ganda karena kadar hcg yang berlebihan.
2. Masuknya villi khorialis, dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik akibat hamil srta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan ini merupakan faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak,
juga disebut salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini,
rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu.
5. Faktor endokrin lainnya : hypertyroid, diabetes, dan lain-lain.
(Sarwono, 2002)
C. Patologi
Dari otopsi wanita
meninggal akibat hyperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadi
kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut :
1. Hepar
Pada tingkat
ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler
2. Jantung
Jantung antrofi,
kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub endokardial.
3. Otak
Terdapat bercak
perdarahan pada otak.
4. Ginjal
Tampak pucat,
degenerasi lemah pada tubuli kontorti.
D. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual dan
muntah akibat dari meningkatnya kadar estrogen. Oleh karena itu keluhan ini
terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak
jelas, mungkin berasal dari sistem syaraf pusat atau akibat berkurangnya
pengosongan lambung.
Hyperemesis
gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila
terjadi terus menerus bisa mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hyperemesis gravidarum ini dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai yang keperluan
energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan
tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan
dehidrasi.
E. Gejala dan Tanda
Hiperemesis gravidarum,
menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan :
1. Tingkatan I
Muntah terus
menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan
tidak ada, berat badan menurun, dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi
meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
mengurang, lidah mengering dan mata
cekung.
2. Tingkatan II
Penderita tampak
lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak
kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata sedikit ikterus, BB turun
dan mata sedikit ikterus, BB turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oligourid dan konstipasi. Asetan dapat tercium dalam hawa
nafas, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih
parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil
dan cepat, suhumeningkat dan tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada
susunan syaraf yang dikenal sebagai ansefalopati. Wernike dengan gejala
nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan payah hati.
(Sarwono,
2002)
F. Faktor fisiopatologis yang menyebabkan muntah
- Perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak.
- Situasi korpus luteum
- Faktor genetik
- Adaptasi saluran gastrointerestinal
- Infeksi Helicobacter pylori
- hcg (Human Crorionic)
- Hipotensi
- Estrogen dan progesteron
G. Faktor predeposisi peningkatan keparahan mual dan muntah
- Keletihan
- Janin wanita
- Mual dan muntah dikehamilan sebelumnya
- Penggunaan pil kontrasepsi saat prakonsepsi
- Mual pramenstruasi
- Merokok
- Stres, cemas dan takut
- Masalah sosial-ekonomi
- Wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual dan muntah saat
hamil.
(DENISE
TIRAN : 2004)
H. Diagnosis banding
- Perlemakan hati akut
- gastroenteritis
- Hernia hiatus
- Hepatitis
- Hiperkal semia
- Hipertensi intrakranial (benigna)
(DENISE
TIRAN ; 2004)
I. Pengkajian Klinis hiperemesis gravidarum
§ Penurunan berat badan
lebih dari 3 kg atau 5 %
§ Tampilan wajah, kulit
§ Denyut nadi, tekanan darah
§ Urinalisis, berat jenis
urine, urine pertengahan untuk pemeriksaan
§ Hitung darah lengkap
§ Uji fungsi hati
§ Endoskopi di trimester
ketiga
§ Urea dan elektrolit
J. Penanganan
1. Pencegahan dengan cara pemberian KIE pada ibu
Diantaranya
tentang diit ibu hamil, makan jangan terlalu banyak tetapi dalam porsi sedikit
namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong,
mual dan muntah. Defekasi hendaknya diusahakan teratur.
2. Terapi obat
Menggunakan
sedativa (luminal, stesoid), Vitamin B, dan B6, anti muntah (Mediamer B6,
drammamin, avopreg), antasida dan antimulas.
3. Isolasi
Jangan terlalu banyak
tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja.
4. Terapi psikologik
Berikan pengertian
bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak
perlu takut dan khawatir.
5. Penambahan cairan
Berikan infuse
dekstiose atau glukosa 5 % sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam.
6. Penghentian kehamilan
Pada beberapa
kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki keadaan umum
penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan.
(Rustam, 1998)
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny. “S” GIP0A0 dengan Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 13 Nopember 2012
Jam : 09.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
Biodata
Nama klien : Ny.
“S” Nama Ayah : Tn.
“M”
Umur : 21 tahun Umur
: 25 tahun
Agama : Islam Agama
: Islam
Suku / bangsa : Betawi / Indonesia Suku / bangsa : Betawi/ Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu
Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds Pantai Mekar 03/07 Alamat : Ds
Pantai Mekar 03/07
Muara
Gembong Muara
Gembong
Riwayat Keluhan Utama
Ø Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan +
2 bulan, belum pernah keguguran dan ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan tidak ada
(menurun) sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah yang
sering.
Ø HPHT : 3 - 9 – 2012
Haid teratur, lamanya 6 hari,, banyaknya 2x ganti
pembalut perhari, Haid sebelumnya tanggal 5 - 8 – 2012, lamanya 6 hari,
banyaknya 2xganti pembalut perhari, siklus 28 hari, konsistensi encer ada
sedikit stosel.
Ø Tes kehamilan pada tanggal 20 - 10 - 2012 hasil
(+)
Ø Pola makan sehari-hari
2x sehari dengan porsi keecil yang terdiri dari
nasi, sayur dan lauk pauk
Ø Pola eliminasi
BAB 1x perhari, tidak ada keluhan
BAK 7-8x perhari, tidak ada keluhan
Ø Pola istirahat
Malam ± 7 jam siang±1
jam
Ø Seksualitas
1x perminggu, tidak ada keluhan
Ø Imunisasi
Belum dilakukan
Ø Riwayat KB
Belum pernah
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Bayi dan Nifas yang lalu
No
|
Thn persalinan
|
UK
|
Persalinan
|
Bayi
|
Nifas
|
|||||||
Jenis
|
Penolong
|
Tempat
|
Komplikasi
|
JK
|
BB/PB
|
H / M
|
Kondisi
|
Menyusui
|
||||
1.
|
2012
|
Hamil ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT :
3 - 9 – 2012
TP : 10 – 6 - 2013
UK : Ibu mengatakan umur kehamilannya + 2 bulan.
Gerakan anak belum
bisa dirasakan
ANC Þ TM I : 1
x dibidan, Ibu mendapat vitamin BC
TM
II : -
TM
III : -
Keluhan selama
hamil
· Trimester I : Badan
lemas, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati dan mual muntah
Ø Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak
pernah menderita penyakit menirun seperti Disbetes Mellitus, Hipertensi, Asma,
penyakit manahun seperti jantung, paru-paru, kusta ataupun penyakit menular
seperti Hepatitis, TBC, PMS.
Ø Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan selama
hamil tidak
pernah menderita penyakit berat
seperti TBC, jantung, astma, hipertensi, DM, dll.
Ø Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam
keluarganya tidak ada yng menderita diabetes mellitus, Hipertensi dan Asma.
Ø Keadaan psikososial
Kehamilan ini diharapkan, jenis kelamin yang
diharapkan adalah laki-laki, status perkawinan sah 1x, lamanya ± 2 tahun
10. Latar Belakang Sosial
Budaya
Ibu mengatakan tidak
berpantang terhadap makanan tertentu, ibu juga tidak pernah minum jamu maupun merokok.
Data
Objektif
Keadaan Umum : Sedang
TTV : TD : 100 / 70 mmHg TB : 160 cm
N : 96 x/menit BB : 51 kg
S : 370
C BB saat hamil : 49 kg
RR : 26 x/menit Lila : 24
cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Rambut bersih, tidak ada benjolan abnormal,
rambut tidak rontok
Muka : Agak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, cekung, konjungtiva merah muda,
sklera tidak ikterus
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada
polip. Tidak terdapat produksi secret berlebih.
Mulut dan gigi : Simetris, mukosa bibir agak kering, lidah
bersih. Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada perdarahan gusi.
Telinga : Simetris, tidak terdapat produksi serumen
berlebih, pendengaran baik.
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid.
Dada : Simetris, bersih, putting susu menonjol,
hyperpigmentasi areola mamae, tidak ada benjolan abnormal pada mamae. Tidak ada
nyeri tekan pada mamae, kolostrum belum keluar.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea
nigra, nyeri tekan pada ulu hati. Turgor kulit agak menurun.
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
Genetalia Eksterna : Tidak
dilakukan
Anus : Tidak
dilakukan
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan.
Ekstremitas bawah : Tidak ada varices,tidak ada oedema, reflek
patela +/+.
Ø Data penunjang
Ä Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan
Analisa
Data
G1P0A0 Hamil 10
minggu dengan hiperemesis ringan (tingkat I)
Janin intra uterin
Penatalaksanaan
1. Informed consend untuk dilakukan pemeriksaan dan
kunjungan ulang 3 x
→ Ibu menandatanganinya
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan
TD : 100/70 Nadi
: 96x/mt R : 26x/mt S : 370C
BB sebelum hamil 51 kg, BB sekarang 49 kg àturun 2 kg
→Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
3. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pada saat ini
ibu mengalami kehamilan dengan gangguan hyperemesis gravidarum
→ Ibu mengerti kondisi yang sedang dialaminya
4. Menyarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun
tidur dan disarankan minum air hangat supaya tidak ada rasa pusing dan mual
→ Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
5. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang
berminyak, berlemak dan pedas, seperti makanan yang digoreng,rujak yang pedas,
makanan bersantan, karena dapat memperburuk rasa mual.
→ Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
6. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih yg
hangat atau jus agar tidak dehidrasi serta menghindari minuman yang mengandung
kafeiin dan karbonat seperti kopi dan minuman beersoda
→ Ibu mengerti
7.
Menyarankan ibu untuk makan
dengan porsi sedikit tapi sering supaya kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
→ Ibu mengerti dan mau melakukannya
8.
Menyarankan ibu untuk banyak
istirahat dan mengurangi aktivitas atau pekerjaan yang berat. Supaya ibu lebih
rileks dan mengurangi stres
→ Ibu mengerti dan mau melaksanakanya.
9.
Melibatkan suami dan keluarga
untuk selalu memberikan dukungan pada ibu karena ibu membutuhkan pengertian
emosional, konseling, serta perhatian lebih. Dukungan dari suami dan keluarga
berpengaruh dalam proses mengembalikan kestabilan emosional ibu atas kecemasan
dan kekhawatiran terhadap kehamilannya.
10. Memberikan obat B6, 3x1
→ Ibu mau meminum obatnya
11. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang
ke 2,besok
→ Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang ke
2, besok
12. Melakukan pendokumentasian
KUNJUNGAN
ULANG KE 2
Tanggal : 14 November 2012
Jam : 10.00 WIB
Data S :
-
Ibu
mengatakan masih merasa mual dan lemas, kadang-kadang ada muntahnya
-
Ibu
mengatakan masih tidak nafsu makan
Data O :
k/u : Baik
Kesadaran : CM
k/e : Stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi
: 94 x/mt
Suhu
: 370C R : 26x/mt
Pemeriksaan Fisik
Head to toe dalam batas
normal
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
Analisa Data :
G1P0A0
hamil 10 minggu dengan hiperemesis
ringan
Janin intra uterin
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV
TD : 100/70 mmHg Nadi : 94 x/mt
Suhu : 370C R : 26x/mt
→ Ibu telah
mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan
diminum 3x1 sehari
→ Ibu mau terus
meminum obatnya
3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang
berlemak dan pedas
→ Ibu mengerti dan
mau melakukannya
4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup
→ Ibu mau
melakukannya
5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi, cukup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan janin, makan sedikit tapi sering, dan banyak minum
air hangat untuk mengurangi mual.
→ Ibu mengerti ddan
mau melaksanakannya
6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang
pada tanggal 17 November 2012
→ Ibu berseedia untuk
dilakukan kunjungan ulang.
KUNJUNGAN
ULANG KE 3
Tanggal : 17 November 2012
Jam : 09.00 Wib
Data S :
-
Ibu
mengatakan masih sedikit mual dan sudah tidak muntah lagi
-
Ibu mengatakan
sudah tidak terlalu lemas
Data O :
k/u : Baik
Kesadaran : CM
k/e : Stabil
TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi
: 88 x/mt
Suhu
: 370C R : 24x/mt
Pemeriksaan Fisik
Head to toe dalam batas
normal
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
Analisa Data :
G1P0A0
hamil 10 minggu dengan hiperemesis
ringan
Janin intra uterin
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV
TD : 100/70 mmHg Nadi : 88 x/mt
Suhu : 370C R : 24x/mt
→ Ibu telah
mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan
diminum 3x1 sehari
→ Ibu mau terus
meminum obatnya
3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang
berlemak dan pedas
→ Ibu mengerti dan
mau melakukannya
4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam
± 7 jam dan pada siang hari ± 1
jam
→ Ibu mau
melakukannya
5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi, cukup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan janin, makan sedikit tapi sering, dan banyak minum
air hangat untuk mengurangi mual.
→ Ibu mengerti ddan
mau melaksanakannya
6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang
besok
→ Ibu berseedia untuk
dilakukan kunjungan ulang.
KUNJUNGAN
ULANG KE 4
Tanggal : 18 November 2012
Jam : 14.00 Wib
Data S :
-
Ibu
mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi
-
Ibu mengatakan
badannya sudah tidak lemas, sudah lebih segar
Data O :
k/u : Baik
Kesadaran : CM
k/e : Stabil
TTV : TD : 110/70 mmHg Nadi
: 88 x/mt
Suhu
: 36,50C R : 22x/mt
Pemeriksaan Fisik
Head to toe dalam batas
normal
Pem Obstetri :
TFU : Belum teraba
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Ballotement (+)
Leopold IV : Ballotement (+)
TBJ : (-)
DJJ : (-)
Analisa Data :
G1P0A0
hamil 10 minggu dengan hiperemesis
ringan
Janin intra uterin
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV
TD : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/mt
Suhu : 36,50C R : 22x/mt
→ Ibu telah
mengetahui hasil pemeriksaan
2. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang
berlemak dan pedas
→ Ibu mengerti dan
mau melakukannya
3. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam
± 7 jam dan pada siang hari ±
1 jam
→ Ibu mau
melakukannya
4. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi, cukup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan janin, makan sedikit tapi sering, dan banyak minum
air hangat untuk mengurangi mual.
→ Ibu mengerti dan
mau melaksanakannya
5. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
→ Ibu mengerti
6. Memberitahukan tanda bahaya pada kehamilan seperti
: sakit kepala hebat, pandangan kabur/kunang-kunang, nyeri ulu hati, tidak ada
gerakan janin, perdarahan dan oedema
Dan apabila ibu
menemukan salah satu tanda tersebut ibu diminta untuk segera mendatangi sarana
kesehatan terdekat
→ Ibu mengerti
penjelasan yang diberikan
7. Memberikan obat vitamin B complek dan asam folat
→ Ibu mau meminum
obatnya
8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kandungannya
ke Puskesmas dan untuk mendapatkan imunisasi TT
→ Ibu mau melaksanakannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas Asuhan
Kebidanan Pada Ibu hamil Ny. S dengan hiperemesis ringan (tingkat I), di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong Bekasi.
Hiperemesis
gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu kegiatan sehari-hari karena keadaannya menjadi buruk, karena terjadi
dehidrasi. (Rustam, 2000). Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan
(biasanya pada hamil muda), dimana penderita mengalami mual-muntah yang
berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan
penderita secara keseluruhan.(Achadiat,2004).
Dan
hiperemesis yang dialami Ny. S adalah hiperemsisi yang ringan atau hiperemesis
tingkat I, yaitu dengan gejala Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan
umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun,
dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan
darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata
cekung. Yang apabila dibiarkan akan menjadi hiperemesis berat yang dapat
membahayakan kondisi ibu dan janinnya.
Tetapi
setelah diberikan obat untuk mengatasi mual dan dilakukan asuhan kebidanan
selama 4 kali kunjungan, keadaan ibu berangsur angsur pulih. Dan pada kunjungan
yang Terakhir yaitu pada tanggal 18 November 2012, Ibu sudah tidak merasakan
mual dan muntah lagi dan dapat beraktifitas kembali.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Hiperemesis
gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umum pasien memburuk.
b. Penyebab
Hiperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor
predisposisinya antara lain ; peningkatan kadar HCG, faktor organik, dan faktor
endokrin lainnya.
c. Secara patologik
menunjukkan adanya kelainan-kelainan dalam berbagai alat tubuh seperti hati,
jantung, otak dan ginjal
d. Hiperemesis
gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun zat
metabolik toksik, terganggunya keseimbangan elektrolit dan perdarahan
gastrointestinal
e. Hiperemesis
gravidarum terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat
f. Penanganan
Hiperemesis gravidarum pada tahap awal adalah pencegahan yaitu dengan
memberikan konseling untuk menghadapi kehamilan dan komplikasinya
g. Terapi yang diberikan pada kasus
Hiperemesis gravidarum adalah terapi obat-obatan, terapi psikologik,
terapi parenteral dan isolasi. Apabila keadaan tetap
memburuk terminasi kehamilan perlu dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas,
Edisi 4; Jakarta, EGC
Doenges,E,Marilynn.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.jakarta: EGC
Mansjoer, A, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3,
Jakarta : Penerbit Media Aesculapius FKUI.
Manuaba, Ida Bagus, 1999,
Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Penerbit: Arcan
Mochtar, R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi, edisi 2, Jilid 1, Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis
Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGC
Morgan,Geri,dkk, 2009, Obstetri&Ginekologi panduan
praktik,Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono, 2005,
Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer
Sastrawinata,Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi.edisi 2.Jakarta : EGC
Taber, B, (1994), Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan
Ginekologi, cetakan 1 Jakarta : EGC.
Taylor,Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana
Asuhan.Jakarta:EGC
Wiknjosastro,Hanifa, 2005, ilmu kebidanan, edisi 3, Jakarta: Yayasan
Bina pustaka sarwono prawirohardjo
0 komentar:
Posting Komentar