Minggu, 30 Maret 2014
SIKLUS PADA OVARIUM
Fase folikular
Hari ke-1 – 8:
Pada
awal siklus, kadar FSH dan LH relative tinggi dan memacu perkembangan
10 – 20 folikel dengan satu folikel dominan. Folikel dominan tersebut
tanpak pasa fase midfollicular, sisa folikel mengalami atresia. Relatif tinggi kadar FSH dan LH merupakan trigger
turunnya estrogen dan progesteron pada akhir siklus. Selama dan segera
setelah haid kadar estrogen relative rendah tapi mulai meningkat karena
terjadi perkembangan folikel.
Hari ke-9 – 14
Pada
saat ukuran folikel meningkat lokalisasi akumulasi cair tampak sekitar
sel gramulosa dan menjadi konfluen, memberikan peningkatan pengisian
cairan di ruang sentral yang disebut antrum yang merupakan transformasi
folikel prima menjadi sebuah Graafian folikel di mana oosit menenpati
posisi eksentrik, dikelilingi oleh 2 sampai 3 lapis sel granulose yang
disebut cumulus ooforus.
Ovulasi
Hari ke-14
Ovulasi
adalah pembesaran folikel secara cepat yang diakui dengan protrusi dan
permukaan korteks ovarium dan pecahannya folikel dengan ekstrusinya
oosit yang oleh kemulusan ooforus. Pada beberapa perempuan saat ovulasi
dapat dirasakan dengan adanya nyeri di fosa iliaka. Pemeriksaan USG
menunjukkan adanya rasa sakit yang terjadi sebelum folikel pecah.
Perubahan
hormone: estrogen meningkatkan sekresi LH (melalui hipotalamus)
mengakibatkan meningkatnya produksi androgen dan estrogen (umpan balik
positif).Segerah sebelum ovulasi terjadi penurunan kadar estradiol yang
cepat dan peningkatan produksi progesterone. Ovulasi terjadi dalam 8 jam
dari mid-cycle surge LH.
Fase Luteal
Hari ke-15 – 28
Sisa
folikel tertahan dalam ovarium dipenitrasi oleh kapilar dan fibroblast
dari teka. Sel granulose mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum.
Korpus luteum merupakan sumber utama hormon steroid seks, estrogen dan
progesterone disekresi oleh ovarium pada fase pasca-ovulasi.
Korpus
fase luteal kadar gonadotropin mencapai nadir dan tetap rendah sampai
terjadi regresi korpus luteum yang terjadi pada hari ke-26 – 28. Jika
terjadi konsepsi dan implantasi, korpus luteum tidak mengalami regresi
karena dipertahankan oleh gonadotrofin yang dihasilkan oleh trofoblas.
Jika konsepsi dan implantasi tidak terjadi korpusluteum akan mengalami
regresi dan terjadilah haid. Setelah kadar hormone steroid turun akan
diakui peningkatan kadar gonadotropin untuk inisasi siklus berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar