SITI KOMARIAH, Am.Keb

.

KIRIM KELUHAN ANDA KE EMAIL KAMI

stkomariah77@gmail.com

TULISAN TERPOPULER

TOTAL PEMBACA

IKLAN BLOG

Jumat, 06 September 2013

Post Partum Blues






       Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan moment yang sangat membahagiakan, tapi kadang harus menemui kenyataan bahwa tak semua menganggap seperti itu karena ada juga wanita yang mengalami depresi setelah melahirkan. Bannyak orang menganggap bahwa kehamilan adalah kodrati yang harus dilalui dan peristiwa alamiah yang wajar tapi bagi wanita yang mengalami hal tersebut dapatmenjadi episode yang dramatis dan traumatis yang sangat menentukan kehidupannya dimasa datang. Hal tersebut menyebabkan ibu mengalami stress diiringi perasaan sedih dan takut sehingga mempengaruhi emosional dan sensitivitas ibu pasca melahirkan.
          Depresi sesudah melahirkan adalah gangguan psikologis yang dalam bahasa kedokterannya adalah depresi postpartum atau Postpartum Blues. Postpartum blues merupakan masa transisi mood setelah melahirkan yang terjadi pada 50-70% wanita.
          Postpartum bules sebenarnya sudah dikenal sejak lama, savagepada tahun 1875 telah menulis referensi di literatur kedokteran mengenai suatu keadaan disforia ringan pasca salin yang disebut sebagai milk fewer karena gejala disforia tersebut muncul bersamaan dengan laktasi.
          Postpartum Blues atau sering juga disebut maternity blues atau sindroma ibu baru dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut :
1.     Reaksi depresi/ sedih/ disforia
2.    Sering menangis
3.    Mudah tersinggung ( iritabilitas)
4.    Cemas
5.    Labilitas perasaan
6.    Cenderung menyalahkan diri sendiri
7.    Gangguan tidur dan gangguan nafsu makan
8.    Kelelahan
9.    Mudah sedih
10. Cepat marah
11.  Mood mudah berubah, cepatmenjadi sedih dan cepat pula gembira
12. Perasaan terjebak, marah kepada pasangan dan bayinya
13. Perasaan bersalah
14. Sangat pelupa
Postpartum blues tidak berhubungan langsung dengan kesehatan ibu dan bayinya maupun komplikasi obstetrik tetapi bagaimanapun faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi  perubahan mood ibu. Gejala-gejala tersebut timbul setelah persalinan dan umumnya akan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberepa hari, minggu atau bulan bahkan sampai berkembang menjadi keadaan yang lebih berat.
Postpartum blues dikategorikan sebagai sindrom gangguan mental yang ringan oleh sebab ini sering tidak dipedulikan dan diabaikan sehingga tidak didiagnosa dan tidak dilakukan asuhan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah yang menyulitkan dan dapat membuat perasaan tidak nyaman bagi ibu yang mengalaminya. Banyak ibu yang berjuang sendiri dalam beberapa saat setelah melahirkan. Mereka merasakan ada suatu hal yang salah namun mereka sendiri tidak benar-benar mengetahui apa yang sedang terjadi.
Apabila mereka peergi mengunjungi dokter atau tenaga kesehatan untuk minta pertolongan seringkali hanya mendapatkan saran untuk beristirahat ataulebih banyak tidur, tidak gelisah, minum obat atau behenti mengasihi diri sendiri dan mulai merasa gembira menyambut kedatangan bayi yang mereka cintai.
Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Postpartum Blues :
1.     Faktor hormonal, berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolactin, dan estriol yang terlalu rendah. Kadar estrogen turun secara bermakna setelah melahirkan ternyata estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim non adrenalin maupun serotin yang berperan dalam suasana hati dan kejadian depresi.
2.    Ketidaknyamanan fisik yang dialami wanita menimbulkan gangguan pada emosional seperti payudara bengkak, nyeri jahitan dan rasa mules.
3.    Ketidaknyamanan adaptasi terhadap perubahan fisikdan emosiional yang kompleks
4.    Faktor umur dan paritas (jumlah anak)
5.    Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
6.    Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi
7.    Kecukupan dukungan dari lingkungannya ( suami, keluarga dan teman). Apakah suami mendukung kehamilan ini, apakah suami mengerti perasaan istri, apakah suami/keluarga/teman memberikan dukungan fisik dan  moril, misalnnya dengan membantu mengurus bayinya, membantu pekerjaan rumah tangga, mendengarkan keluh kesah ibu
8.    Stress dalam keluarga misal faktor ekonomi memburuk, persoalaan dengan suami, problem dengan mertua atau orang tua
9.    Stress yang dialami wanita itu sendiri,misalnya ASI tidak keluar, frustasi karena bayi tidak mau tidur, nangis dan gumoh, sterss melihat bayi sakit, rasa bosan dengan hidup yang dijalani
10. Kelelahan pasca melahirkan
11.  Perubahan yang dialami ibu. Sebelumnya ibu adalah seorang istri tetapi sekarang sekaligus berperan sebagai ibu dengan bayi yang sangat tergantung kepadanya
12. Rasa memiliki bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa takut yang berlebihan akan kehilangan bayinya.
13. Problem anak. Setelah melahirkan bayi kemunginan timbul rasa cemburu dari anak sebelumnya sehingga hal tersebut cukup mengganggu emosional ibu
 Cara mengatasi Postpartum Blues :
1.     Komunikasikan segala permasalahan atau hal lain yang ingin diungkapkan
2.    Bicarakan rasa cemas yang dialami
3.    Bersikap tulus ikhlas dalam menerima aktifitas dan peran baru sebagai ibu
4.    Bersikap fleksibel
5.    Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi
6.    Kebutuhan istirahat harus cukup, tidurlah ketika bayi tidur
7.    Berolahraga ringan
8.    Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
9.    Dukungan tenaga kesehatan
10. Dukungan suami, keluarga,teman
11.  Konsultasikan dengan dokter atau tenaga profesional



0 komentar:

Posting Komentar