Jumat, 06 September 2013
Post Partum Blues
Melahirkan adalah sebuah karunia
terbesar bagi wanita dan moment yang sangat membahagiakan, tapi kadang harus
menemui kenyataan bahwa tak semua menganggap seperti itu karena ada juga wanita
yang mengalami depresi setelah melahirkan. Bannyak orang menganggap bahwa
kehamilan adalah kodrati yang harus dilalui dan peristiwa alamiah yang wajar
tapi bagi wanita yang mengalami hal tersebut dapatmenjadi episode yang dramatis
dan traumatis yang sangat menentukan kehidupannya dimasa datang. Hal tersebut
menyebabkan ibu mengalami stress diiringi perasaan sedih dan takut sehingga
mempengaruhi emosional dan sensitivitas ibu pasca melahirkan.
Depresi sesudah melahirkan adalah
gangguan psikologis yang dalam bahasa kedokterannya adalah depresi postpartum
atau Postpartum Blues. Postpartum
blues merupakan masa transisi mood setelah melahirkan yang terjadi pada 50-70%
wanita.
Postpartum
bules sebenarnya sudah dikenal sejak lama, savagepada tahun 1875 telah
menulis referensi di literatur kedokteran mengenai suatu keadaan disforia
ringan pasca salin yang disebut sebagai milk fewer karena gejala disforia
tersebut muncul bersamaan dengan laktasi.
Postpartum
Blues atau sering juga disebut maternity
blues atau sindroma ibu baru dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan
efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan ditandai
dengan gejala-gejala sebagai berikut :
1.
Reaksi
depresi/ sedih/ disforia
2.
Sering
menangis
3.
Mudah
tersinggung ( iritabilitas)
4.
Cemas
5.
Labilitas
perasaan
6.
Cenderung
menyalahkan diri sendiri
7.
Gangguan
tidur dan gangguan nafsu makan
8.
Kelelahan
9.
Mudah sedih
10. Cepat marah
11. Mood mudah berubah, cepatmenjadi sedih
dan cepat pula gembira
12. Perasaan terjebak, marah kepada
pasangan dan bayinya
13. Perasaan bersalah
14. Sangat pelupa
Postpartum blues tidak berhubungan langsung dengan
kesehatan ibu dan bayinya maupun komplikasi obstetrik tetapi bagaimanapun
faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi
perubahan mood ibu. Gejala-gejala tersebut timbul setelah persalinan dan
umumnya akan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberepa hari,
minggu atau bulan bahkan sampai berkembang menjadi keadaan yang lebih berat.
Postpartum blues dikategorikan sebagai sindrom gangguan
mental yang ringan oleh sebab ini sering tidak dipedulikan dan diabaikan sehingga
tidak didiagnosa dan tidak dilakukan asuhan sebagaimana mestinya. Hal tersebut
dapat menimbulkan masalah yang menyulitkan dan dapat membuat perasaan tidak
nyaman bagi ibu yang mengalaminya. Banyak ibu yang berjuang sendiri dalam
beberapa saat setelah melahirkan. Mereka merasakan ada suatu hal yang salah
namun mereka sendiri tidak benar-benar mengetahui apa yang sedang terjadi.
Apabila
mereka peergi mengunjungi dokter atau tenaga kesehatan untuk minta pertolongan
seringkali hanya mendapatkan saran untuk beristirahat ataulebih banyak tidur,
tidak gelisah, minum obat atau behenti mengasihi diri sendiri dan mulai merasa
gembira menyambut kedatangan bayi yang mereka cintai.
Faktor-Faktor
Penyebab Timbulnya Postpartum Blues :
1.
Faktor
hormonal, berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolactin, dan estriol
yang terlalu rendah. Kadar estrogen turun secara bermakna setelah melahirkan
ternyata estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim non adrenalin maupun
serotin yang berperan dalam suasana hati dan kejadian depresi.
2.
Ketidaknyamanan
fisik yang dialami wanita menimbulkan gangguan pada emosional seperti payudara
bengkak, nyeri jahitan dan rasa mules.
3.
Ketidaknyamanan
adaptasi terhadap perubahan fisikdan emosiional yang kompleks
4.
Faktor umur
dan paritas (jumlah anak)
5.
Pengalaman
dalam proses kehamilan dan persalinan
6.
Latar
belakang psikososial wanita yang bersangkutan seperti tingkat pendidikan,
status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan
sebelumnya, sosial ekonomi
7.
Kecukupan
dukungan dari lingkungannya ( suami, keluarga dan teman). Apakah suami
mendukung kehamilan ini, apakah suami mengerti perasaan istri, apakah
suami/keluarga/teman memberikan dukungan fisik dan moril, misalnnya dengan membantu mengurus
bayinya, membantu pekerjaan rumah tangga, mendengarkan keluh kesah ibu
8.
Stress
dalam keluarga misal faktor ekonomi memburuk, persoalaan dengan suami, problem
dengan mertua atau orang tua
9.
Stress yang
dialami wanita itu sendiri,misalnya ASI tidak keluar, frustasi karena bayi
tidak mau tidur, nangis dan gumoh, sterss melihat bayi sakit, rasa bosan dengan
hidup yang dijalani
10. Kelelahan pasca melahirkan
11. Perubahan yang dialami ibu. Sebelumnya
ibu adalah seorang istri tetapi sekarang sekaligus berperan sebagai ibu dengan
bayi yang sangat tergantung kepadanya
12. Rasa memiliki bayi yang terlalu dalam
sehingga timbul rasa takut yang berlebihan akan kehilangan bayinya.
13. Problem anak. Setelah melahirkan bayi
kemunginan timbul rasa cemburu dari anak sebelumnya sehingga hal tersebut cukup
mengganggu emosional ibu
Cara mengatasi Postpartum Blues :
1.
Komunikasikan
segala permasalahan atau hal lain yang ingin diungkapkan
2.
Bicarakan
rasa cemas yang dialami
3.
Bersikap
tulus ikhlas dalam menerima aktifitas dan peran baru sebagai ibu
4.
Bersikap
fleksibel
5.
Belajar
tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi
6.
Kebutuhan
istirahat harus cukup, tidurlah ketika bayi tidur
7.
Berolahraga
ringan
8.
Bergabung
dengan kelompok ibu-ibu baru
9.
Dukungan
tenaga kesehatan
10. Dukungan suami, keluarga,teman
11. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga
profesional
0 komentar:
Posting Komentar