Jumat, 06 September 2013
Isu Terkini dan Evidence Based dalam Praktik Kebidanan
Posted on Sept 06, 2013 by Siti Komariah
Isu Terkini
Praktik Kebidanan
a.
Pendahuluan
Sebelum
berbicara tentang isu terkini dalam praktik kebidanan, pertama-tama filosofi
kebidanan harus ditengok kembali sehingga bukti ilmiah yang kita pakai sebagai
bidan tidak melenceng dari filosofi perofesi bidan itu sendir. Filosofi dasar
profesi kebidanan terdiri dari 6 filosofi dasar antara lain:
1)
Normal & Natural childbirth
2)
Women centre care
3)
Continuity of care
4)
Empowering women
5)
women and family partnership
b.
Isu Terkini Praktik Kebidanan
Pada
kenyataannya, banyak diantara kita mengakses temuan ilmiah namun bukan pada
domain kebidanan yakni mengupayakan proses reproduksi berjalan dengan
fisilogis, tetapi lebih kearah medical. Misalnya penggunaan medikamentosa untuk
manajemen nyeri persalinan dengan ILA dan lain sebagainya. Berkiblat pada
filosofi diatas, maka manajemen nyeri haruslah memanfaatkan alam dan kompetensi
bidan yang ada misalnya dengan touch in labor.
Isu Terkini dalam praktik kebidanan
lain yang sangat fenomenal adalah lotus birth yang membuat Robin Lim
mendapat penghargaan yang membanggakan sejawat di seluruh dunia. Lotus Birth,
atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang
tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis
normal dalam perubahan Wharton’s jelly yang menghasilkan pengkleman internal
alami dalam 10-20 menit pasca persalinan.
Tali pusat
kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya
terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Organisasi
Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan
pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam
Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) “Penundaan
Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam
perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan
intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.”
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di
klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu
dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang
baru lahir .
Meskipun
merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat
sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin.
Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak
fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari
klien yang telah memilih dan membaut keputusan tentang tindakan tersebut.
Praktik
Modern dari Lotus Birth menunjukkan bahwa mamalia yang mempunyai 99% bahan
genetik hampir sama dengan manusia, yaitu simpanse pun membiarkan plasenta
utuh, tidak merusak atau memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan fakta
primatologistsSampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya
kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan Lotus Birth.
Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu,
serta Kristen dan Yahudi.
Beberapa
alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:
1)
Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara
memotong tali pusat
2)
Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan
penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat.
3)
Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.
4)
Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai
masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.
5)
Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian
besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.
6)
Alasan rohani atau emosional.
7)
Tradisi budaya yang harus dilakukan.
8)
Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.
9)
Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup
antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
10)
Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka
membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu
penyembuhan akan minimal).
Beberapa
manfaat dilakukannya Lotus Birth diantaranya :
1)
Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya
perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
2)
Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi
benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3)
Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah
lahir.
4)
Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya
waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
5)
Dr Sarah Buckley mengatakan :”bayi akan menerima tambahan 50-100ml darah yang
dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfusi ini mengandung zat besi,
sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi
sampai tahun pertama.”
Hilangnya 30 mL darah ke bayi baru
lahir adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah untuk orang dewasa. Asuhan
persalinan umum dengan pemotongan tali pusat sebelum berhenti berdenyut
memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60 mL darah, yang setara dengan 1200mL
darah orang dewasa.
2. Evidence
Base Praktik Kebidanan
- Definisi
Pengertian evidence
Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka evidence Base
dapat diartikan sebagai berikut:
Evidence :
Bukti, fakta
Base
: Dasar
Jadi evidence
base adalah: praktik berdasarkan bukti.
Pengertian
Evidence Base menurut sumber lain:
The process
of systematically finding, appraising and using research findings as the basis
for clinical decisions.
Evidence
base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan hasil
penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.
Jadi
pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan
berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang
sistematis.
2.
Manfaat Evidence Base
Manfaat yang
dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
1)
Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
2)
Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3)
Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu
4)
Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan
asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
3. Sumber
Evidence Base
Sumber EBM
dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet maupun
berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs internet
yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula yang public
domain. Contoh situs yang dapat diakses secarea gratis (open access)
seperti:
1)
Evidence Based Midwifery di Royal College Midwives Inggris : http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-11-issue-1/the-physical-effect-of-exercise-in-pregnancy-on-pre-eclampsia-gestational-diabetes-birthweight-and-type-of-delivery-a-struct/
2)
Midwifery Today :
3)
International Breastfeeding Journal :http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content
4)
Comfort in Labor : http://Childbirthconnection.org.
5)
Journal of Advance Research in Biological Sciences :
6)
American Journal of Obstetric and Gynecology : http://ajcn.nutrition.org/
7)
American Journal of Clinical Nutrition : http://ajcn.nutrition.org/
8)
American Journal of Public Health : http://ajcn.nutrition.org/
9)
American Journal of Nursing :
10) Journal
of Adolescent Health : http://www.jahonline.org/article/S1054-139X(04)00190-9/abstract
4. Tingkatan
Evidence Base
Quality
|
: Type Of Evidence
|
1 a (best)
|
: Systematic review of randomized controlled trials
|
1 b
|
: Individual randomized controlled trials with
narrow confidence interval
|
1 C
|
: All or one case series (when all patients died
before a new therapy was introduced but patient
receiving the new therapy now survive)
|
2a
|
: Systematic review of cohort studies
|
2b
|
: Individual study or randomized controlled trials
with <80% follow up
|
2c
|
: outcome research: ecological studies
|
3a
|
:Systematic review of case –control studies
|
3b
|
: Individual case –control study
|
4
|
: Case series
|
5 (worse)
|
: Expert opinion
|
Tidak
semua EBM dapat langsung diaplikasikan oleh semua professional kebidanan di
dunia. Oleh karena itu bukti ilmiah tersebut harus ditelaah terlebih dahulu,
mem[ertimbangkan manfaat dankerugian serta kondisi setempat seperti budaya,
kebijakan dan lain sebagainya.
5. Evidence
Base – Midwifery
Dibawah ini
akan dipaparkan Evidence Base dalam praktik Kebidanan terkini menurut
proses reproduksi:
1)
EBM-ANC
KEBIASAAN
|
KETERANGAN
|
Diet
rendah garam untuk mengurangi hipertensi
|
Hipertensi
bukan karena retensi garam
|
Membatasi
hubungan seksual untuk mencegah abortus dan kelahiran prematur
|
Dianjurkan
untuk memakai kondom ada sel semen yang mengandung prostaglandin tidak
kontak langsung dengan organ reproduksi yang dapat memicu kontraksi uterus
|
Pemberian
kalsium untuk mencegah kram pada kaki
|
Kram pada
kaki bukan semata-mata disebabkan oleh kekurangan kalsium
|
Diet untuk
memcegah bayi besar
|
Bayi besar
disebabkan oleh gangguan metabolism pada ibu seperti diabetes melitus
|
Aktititas
dan mobilisasi/latihan (senam hamil dll) saat masa kehamilan menurunkan
kejadian PEB, gestasional diabetes dan BBLR dan persalinan SC
|
2)
EBM INC & PNC
3)
NEWBORN CARE
DAFTAR
PUSTAKA
- Yuniati I. Filosofi Kebidanan. Bandung: Program Pascasarjana Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung; 2011.
- Simkin P. Comfort in Labor. How you can help your self to a normal satisfying childborth 2007. Available from: http://Childbirthconnection.org.
- Stillerman E. A Midwife’s Touch. Midwifery Today. 2008(84).
- NICE. Antenatal Care, routine care for the healthy pregnant woman. 2 ed. London: Royal College of Obstetricians and Gynaecologists; 2008.
- Saifuddin AB, Wiknjosastro GH, Affandi B, Waspodo D, editors. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002.
- Sandip S, Asha K, Paulin G, Hiren S, Gagandeep S, Amit V. A comparative study of serum uric acid, calcium anf magnesium in preeclampsia and normal pregnancy. Journal of Advance Research in Biological Sciences. 2013;5(1):55-8.
- Black S, Yu H, Lee J, Sachchithananthan M, Medcalf RL. Physiologic concentration of magnesium and placental apoptosis: prevention by antioxidants. Obstetrics & Gynecology. 2001;98(2):319-24.
- Dignon A, Reddington A. The physical effect of exercise in pregnancy on-pre-eclampsia, gestational diabetes, birthweight and type of delivery. Evidence Based Midwifery. 2013;11(2):60-6.
- Rock JP. Epidural Anasthesia in Labor. Journal for Midwifes. 2000.
- Field T, Hermandez-Reif M, Taylor S, O.Quintino, Burman I. Labor pain is reduced by massage therapy. 1997.
- Worthington-Roberts BS, Williams SR. Nutrition throughout the Life Cycle. 4 ed. Singapore: McGraw-Hill International Ed; 2000.
- Guxens M, Mendez MA, Molto-Puigmarti C, Julvez J, Garcia-Esteban R, Forns J, et al. Breastfeeding, long chain polyunsaturated fatty acids in colostrum and infant mental development. Official Journal of The American Academy of Pediatics. 2011;128(4):e880-e9. Epub 4 October 2011.
- Moegni EM, Ocviyanti D, editors. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: WHO, UFPA, UNICEF, Kemenkes RI, IBI, POGI; 2012.
- Black RE, Moris SS, Brice J. Where and why are 10 million children dying every year? The Lancet. 2003;361(9376):2226-34. Epub 28 June 2003.
- Mihrshahi S, Ichikawa N, Shuaib M, Oddy W, Ampon R, J.Dibley M, et al. Prevalence of exclusive breastfeeding in Bangladesh and its association with diarrhoea and acute respiratory infection: result of the multiple indicator cluster survey 2003. J Nutr Educ Behav. 2007;25(2):195-204.
0 komentar:
Posting Komentar