Minggu, 30 Maret 2014
PENGERTIAN PLASENTASI
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12 – 18 minggu setelah fertilisasi.
Dalam 2
minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasit telah
melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium. Terbentuklah sinus
intertrofoblastik yaitu ruangan-ruangan yang berisi darah maternal dari
pembuluh-pembuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini berjalang
terus, sehingga timbul ruangan-ruangan interviler di mana vili korialis
seolah-olah terapung-apung diantara ruangan-ruangan tersebut sampai
terbentuknya plasenta.
Tiga minggu
pascafertilisasi sirkulasi darah janin dini dapat didentifikasi dan
dimulai pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah janin in berakhir di
lengkung kapilar (capillary loops) di dalam vili
korialis yang ruang intervilinya dipenuhi dengan darah maternal yang
dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterine. Vili
korialis ini akan bertumbuh menjadi suatu massa jaringan yaitu
plasenta.
Lapisan desidua yang
meliputi hasil konsepsi kea rah kavum uteri disebut desidua kapsularis;
yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua
basalis; di situ plasenta akan dibentuk. Desisua yang meliputi dinding
uterus yang lain adalah desidua parietalis. Hasil konsepsi sendiri
diselubung oleh jonjot-jonjot yang dinamakan vili korialis dan
berpangkal pada korion. Sel-sel fibrolas mesodermal tubuh disekitar
embrio dan melapisi pua sebelah dalam trofoblas. Dengan demikian, di
sini korion disebut korion frondosum. Yang berhubungan dengan desidua
kapsularis kurang mendapat makanan , karea hasil konsepsi bertumbuh kea
rah kavum uteri sehingga lambat-laun menhilang; korion yang gundul ini
disebut korion laeva.
Darah ibu dan
darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan
korion. Plasenta yang demikian dinamakan plasenta jenis hemokorial. Di
sini jelas tidak ada percampuran darah antara darah janin dan darah ibu.
Ada juga sel-sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh trofoblas
dan sel-sel ini akhirnya membentuk lapisan fibrinoid yang disebut
lapisan Nitabuch. Ketika proses melahirkan, plasenta terlepas dari
endometrium pada lapisan Nitabuch ini.
0 komentar:
Posting Komentar