Minggu, 30 Maret 2014
PEREDARAN DARAH URETRO-PLASENTA
Janin dan plasenta dihubungkan dengan tali pusat yang berisi 2 arteri dan satu vena; vena berisi darah penuh oksigen, sedangkan arteri yang kembali dari janin berisi darah kotor. Bila terdapat hanya satu arteri ada risiko 15 % kelainan kardiovaskular; ini dapat terjadi pada 1 : 200 kehamilan.
Tali
pusat berisi massa mukopolisakarida yang disebut jeli Wharton dan
bagian luar adalah epitel amnion. Panjang tali pusat bervariasi, yaitu
30 – 90 cm.
Pembuluh darah tai pusat
berkembang dan berbentuk seperti heliks, maksudnya agar terdapat
fleksibilitas dan terhindar dari torsis. Tekanan darah arteri pada akhir
kehamilan diperkirakan 70/60 mmHg. Sedangkan tekanan vena diperkirakan
25 mmHg. Tekanan darah yang relatif tinggi pada kapilar, termasuk pada
vili maksudnya ialah seandainya terjadi kebocoran, darah ibu tidak masuk
ke janin.
Pada kehamilan aternm arus
darah ada tali pusat berkisar 350 ml/menit. Pada bagian ibu di mana
arteri spiralis menyemburkan darah, tekanan relatif rendah yaitu 10
mmHg. Arus darah uteroplasenta pada kehamilan aterm diperkirakan 500 –
750 ml/menit.
Patologi pada
berkurangnya arus darah uteroplasenta, misalnya pada preeclampsia,
mengakibatkan perkembangan janin terhambat (PJT). Konsep yang diterimah
saat ini ialah implantasi plasenta yang memang tidak normal sejak awal
menyebabkan model arteri spiralis tidak sempurna (relative kaku). Hal
ini menyebabkan sirkulasi uteroplasenta abnormal dan berakibat risiko
preeclampsia.
Ada beberapa kondisi
akut yang juga mempengaruhi fungsi plasenta, yaitu solusio lasenta,
plasenta previa, kontraksi hipertonik, dan obat epinefrin.
Anggiotensi
II pada kadar faali merupakan zat yang mempertahankan arus darah
uteroplasenta karena pengaruh pada produksi prostasiklin. Namun, bila
kadar tinggi, akan terjadi vasokonstriksi.
Obat penghambat angiotensin, misalnya ACE inhibitor, merupakan kontraindikasi pada kehamilan.
Posisi
tidur ibu terlentang pada kehamilan aterm dapat mengurangi arus darah
aortokaval yang disebabkan himpitan uterus sehingga arus darah ke uterus
berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar