Minggu, 30 Maret 2014
selaput dan cairan amnion
Selaput amnion merupakan jaringan avaskular yang lentur tetapi kuat. Bagian dalam selaput yang berhubungan dengan cairan merupakan jaringan sel kuboid yang asalnya ectoderm. Jaringan ini berhubungan dengan lapisan interstisial mengandung kolagen I, III, dan IV. Bagian luar dari selaput ialah jaringan mesenkim yang berasal dari mesoderm. Lapisan amnion ini berhubungan dengan korion Laeve.
Lapisan
dalam amnion merupakan mikrovili yang berfungsi mentransfer cairan dan
metabolic. Lapisan ini menghasilkan zat penghambat metalloproteinase-1.
Sel mesenkim itu, jaringan tersebut menghasilkan sitokin IL-6, IL-8, MCP-1 (monosit chemoattraciant protein-1);
zat ini bermanfaat untuk melawan bakteri. Disamping itu, selaput amnion
menghasilkan zat vasoaktif: endotelin-1 (vasokonstriktot), dan PHRP (parathyroid hormone related protein), suatu vasorelaksan. Dengan demikian selaput amnion mengatur peredaran darah dan tonus pembuluh lokal.
Selaput
amnion juga meliputi tali pusat. Sebagian cairan berasal pula dari
difusi pada tali pusat. Pada kehamilan kebar dikorionik-diamniotik
terdapat selaput amnion dari masing-masing yang bersatu. Namun, ada
jaringan koroin leave di tengahnya (pada USG tampak sebagai
huruf Y, pada awal kehamilan); sedangkan pada kehamilan kembar dikoriun
monoamniotik (kembar satu telur) tidak aka nada jaringan korio di antara
kedua amnion (pada USG tampak gambaran huruf T).
Masalah
pada klinik ialah pecahnya ketuban berkaitan dengan kekuatan selaput.
Pada perokok dan infeksi terjadi pelemahan pada pada ketahanan selaput
sehingga pecah. Pada kehamilan normal yang ada sedikit makrofag. Pada
saat kelahiran leukosit akan masuk kedalam cairan amnion sebagai reaksi
terhadap peradangan. Pada kehamilan normal tidak ada IL-1B, tetapi pada
persalinan pretem IL-1B akan ditemukan. Hal ini berkaitan degan
terjadinya infeksi.
Sejak awal
kehamilan cairan amnion telah dibetuk. Cairan amnion merupakan pelindung
dan bantalan untuk proteksi sekaligus menunjang pertumbuhan.
Osmolalitas, kadar natrium, ureum, kreatinin tidak berbeda dengan kadar
pada serum ibu, artinya kadar di cairan amnion merupakan hasil difusi
dari ibunya. Cairan amnin mengandung banyak sel janin (lanugo, verniks
kaseosa). Fungsi cairan amnion yang juga penting ialah menghambat
bakteri karena mengandung zat seperti fosfat dan seng.
0 komentar:
Posting Komentar